Bahkan mungkin teknologi kabel jaringan komputer takkan mungkin digeser oleh teknologi wireless sebagai media utama komunikasi data, setidaknya dalam jangka waktu beberapa dekade ke depan. Teknologi kabel untuk komunikasi data sendiri pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
- Kabel Tembaga
- Kabel Fiber Optik
Kabel Jaringan Komputer dari Tembaga
Kabel jaringan komputer untuk keperluan komunikasi data yang pertama kali digunakan adalah kabel dengan menggunakan material tembaga. Kabel tembaga ini menggunakan sinyal elektrik (arus listrik) untuk mentransmisikan data. Kabel jaringan komputer tipe ini telah digunakan untuk komunikasi data dari sejak awal mula perkembangan teknologi jaringan komputer. Jenis kabel tembaga yang digunakan adalah adalah kabel koaksial. Namun dalam perjalanannya kabel koaksial kemudian perlahan digeser oleh kabel tembaga jenis lain yaitu kabel Twisted Pair.
Kabel Twisted Pair sebagai Kabel Jaringan Komputer
Dari jenis kabel Twisted Pair yang paling dikenal adalah UTP atau Unshielded Twisted Pair. Namun demikian Twisted Pair bukan hanya UTP saja tapi juga ada kabel STP dan FTP. Secara umum kita mengenal kabel ini di pasaran sebagai kabel CAT 5, CAT 5e atau CAT 6 dimana istilah ini adalah pengkategorisasian kabel Twisted Pair berdasarkan kemampuannya dalam mengantarkan volume data (bandwidth).
Kabel jenis ini paling banyak digunakan untuk keperluan cabling pada jaringan komputer yang bersifat lokal (LAN/Local Area Network). Mengapa demikian? Karena keterbatasan jangkauan kabel Twisted Pair dalam mengalirkan sinyal listrik untuk komunikasi data. Panjang maksimal yang diperkenankan untuk penggunaan kabel tipe ini adalah 100 meter. Lebih dari itu sangat tidak disarankan walaupun pada beberapa kabel UTP yang berkualitas ada yang tetap mampu digunakan walaupun jaraknya sudah lebih dari seratus meter.
Kabel Koaksial
Karena kabel twisted pair tidak cocok digunakan sebagai media komunikasi data untuk jarak yang jauh maka dalam hal jarak, pendahulunya yaitu kabel koaksial masih dianggap lebih baik. Hingga kini jenis kabel koaksial masih dipergunakan sebagai media kabel tembaga untuk keperluan distribusi jaringan komunikasi data (TV Cable) ke pelanggan (subscriber). Namun tetap saja backbone-nya menggunakan kabel fiber optik.
Kabel Jaringan Komputer dari Fiber Optik
Penampang kabel fiber optik meliputi core, cladding, buffer, dan jacket. |
Pemanfaatan kabel data tembaga pada awal perkembangan teknologi komunikasi jarak jauh sangat dominan. Sejak ditemukannya telegraph hingga kemudian dilanjutkan oleh telephone, media komunikasi yang digunakannya adalah kabel tembaga. Saat itu sudah ada upaya penelitian yang berupaya menerapkan ide pemanfaatan cahaya sebagai alat transmisi data. Tapi karena perkembangannya yang lambat dan teknologinya belum secara praktis dapat di implementasikan maka pemanfaatan kabel fiber optik baru digunakan secara massal pada tahun 80-an.
Fiber Optik sebagai Kabel Jaringan Komputer
Kabel FO sendiri bila dilihat secara fisik merupakan kabel yang terdiri dari beberapa untaian kecil serupa tabung, atau seperti sedotan, yang dilapisi gelas atau kaca pada bagian dalamnya. Kemudian memanfaatkan cahaya yang telah dikalibarasi sebagai sinyal untuk transmisi data. Jadi sinyalnya bukan arus listrik seperti pada kabel tembaga, melainkan adalah cahaya. Tentu bukan cahaya yang biasa kita kenal, melainkan cahaya khusus yang telah dikalibrasi sedemikian rupa sehingga mampu melakukan transmisi data untuk jarak yang sangat jauh dan dalam volume yang sangat besar.
Berbeda dengan kabel tembaga, kabel fiber optik memiliki sejumlah keunggulan. Karena cahaya relatif tidak terlalu terganggu oleh gangguan atau noise yang sifatnya elektromagnetik seperti pada arus listrik yang digunakan pada kabel tembaga. Oleh karena itu, sinyal transmisi cahaya memiliki kecepatan yang tinggi dan bandwidht yang besar, serta jarak yang sangat jauh apabila dibandingkan dengan kabel tembaga.
Instalasi jaringan kabel fiber optik di lapangan sebagai backbone untuk jaringan telekomunikasi dan data. |
Jangkauan Jarak yang Jauh
Dari sisi jarak, sinyal cahaya pada kabel fiber optik dapat menepuh jarak hingga 40 mil dalam sekali perjalanan tanpa memerlukan booster atau repeater untuk menguatkan sinyalnya. Pada tahun 1998 dengan penggunaan teknologi WDM kabel FO dapat mengantarkan volume data hingga 20 Gbps (20 Gigabytes per-second). Bahkan dengan teknologi DWDM dapat mengantarkan bandwidth hingga 1 Tbps (1000 Gbps). Hingga saat ini kemampuan tersebut belum dapat ditandingi oleh media kabel tembaga maupun wireless.
Berdasarkan informasi mengenai kabel fiber optik yang sudah diuraikan sebelumnya. Maka dapat kita simpulkan serta kita definisikan bahwa kabel fiber optik adalah kabel non-konduktif (bukan metal) yang menggunakan sumber cahaya terkalibrasi untuk mentransmisikan data. Dengan seluruh kelebihan yang dimilikinya dalam komunikasi data maka wajar saat ini kabel fiber optik menjadi tulang punggung media komunikasi dunia saat ini. Kita tak dapat membayangkan internet kecepatan tinggi tanpa kehadiran kabel fiber optik.
Sumber belajar: https://netsolution.co.id/kabel-jaringan-komputer/
No comments:
Post a Comment